Para
pelamar seleksi penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) di semua
instansi pemerintah, diingatkan agar serius mempersiapkan diri
menghadapi Tes Kompetensi Dasar (TKD). Pasalnya, berdasarkan pengalaman
banyak peserta tes yang tidak lulus lantaran nilai wawasan kebangsaannya
tidak memenuhi passing grade.
“Nilai
mereka tinggi untuk intelegensia umum dan karakteristik pribadi, tetapi
wawasan kebangsaannya rendah,” ungkap Menteri Pendayagunaan Aparatur
Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB) Azwar Abubakar di Jakarta,
kemarin.
Tes
Wawasan Kebangsaan itu materinya terdiri atas Pancasila, UUD 1945,
Bhineka Tunggal Ika dan NKRI, termasuk di dalamnya Sejarah. "Misalnya
peristiwa Rengas Dengklok, siapa itu Sukarni dan sebagainya,” kata
Azwar.
Azwar
Abubakar memperkirakan, jumlah peserta tes CPNS sekitar dua juta orang.
Jumlah itu sekitar 600 ribu diantaranya adalah tenaga honorer kategori
2, dan 1,4 juta dari jalur umum.
Sementara
itu Kepala Biro SDM dan Umum yang juga Pelaksana Tugas (Plt) Karo Hukum
dan Humas Kementerian PAN-RB Oto Uswandaru mengemukakan, dalam dua hari
tes CPNS di Kementerian PAN-RB, belum ada satupun peserta mendapatkan
poin 400 sesuai passing grade (nilai minimal standar kelulusan).
“Nilai
tertinggi baru 383. Itupun diraih peserta tes dari alumni perguruan
tinggi negeri ternama, seperti UGM, UI, dan Unpad,” kata Oto.
Tidak Ada Jatah
Sementara
itu menanggapi berkembangnya isu bahwa proses rekrutmen CPNS tahun ini
masih ada model jatah-jatahan kursi CPNS, baik di instansi pusat maupun
daerah, Menteri PAN-RB Azwar Abubakar membantahnya.
Ia
menegaskan, seleksi tahun ini bebas dari calo dan bersih KKN."Saya
jamin, tahun ini tidak ada jatah-jatahan. Calo saja tidak bisa
ngapa-ngapain kok," ujar Azwar .
Ia
mengingatkan, seleksi penerimaan CPNS tahun ini menggunakan pengamanan
serta pengawasan yang berlapis. "Anda lihat sendiri kan seleksi CPNS
dengan Computer Assisted Test
(CAT). Bagaimana bisa ada jatah-jatahan, kalau hasil tesnya langsung
dibeber. Masing-masing pelamar pun tahu siapa yang nilainya tertinggi,"
kata Azwar setengah berseru.
Demikian
juga dengan sistem lembar jawaban komputer (LJK). Selain pengawasannya
berlapis, masing-masing pelamar tidak bisa contek-contekan karena
soalnya satu sama lain berbeda."Jadi CAT dan LJK itu sama-sama soalnya
disusun konsorsium. Soalnya juga terdiri dari lima variasi dengan
tingkat kesulitan yang sama, sehingga masing-masing peserta berbeda-beda
soalnya," jelas Azwar.
Karena
itu, Menteri PAN-RB Azwar Abubakar mengimbau masyarakat agar tidak
terpengaruh dengan calo dan kabar masih adanya sistem jatah. Sebab,
penerimaan CPNS mulai tahun ini dan seterusnya lebih obyektif.
"Ini
kita baru tiga hari kita lepas dari belenggu calo dan jatah-jatahan.
Jadi masyakat tolong percaya sistem yang sudah kita bangun ini dan
jangan percaya hasutan calo," kata Azwar mengimbau masyarakat.
(Humas Kementerian PAN-RB/ES)
0Awesome Comments!